Bapak..
Tiba-tiba kangen dengan wajah itu. Wajah yang kata banyak orang sangat mirip denganku. Wajah yang kini mulai kendur dan sedikit berkeriput, dengan uban yang tumbuh subur di kepalanya. Ya.. dia adalah seorang laki-laki tua yang telah berjasa membuat aku ada dan merasakan indahnya hidup ini, Aku memanggilnya dengan sebutan "Bapak". Hari Minggu besok (17 September 2012) usianya genap 56 tahun. Usia yang sama dengan tahun kelahirannya 1956.
Seorang bapak yang sejak kecil sangat menyayangi aku malah menganggap aku anak kesayangannya. Aku masih ingat bagaimana bapak selalu mendahulukan semua kebutuhanku dari pada kakakku (Mas Denny). Mulai dari bayaran sekolah, uang buku, uang jajan, sampai pada menu makan setiap hari. Mungkin kedengarannya tidak adil, tapi bapak selalu beralasan bahwa dia harus mendahulukan anak yang menurutnya lebih berpotensi. Untungnya kakakku bisa menerima semua ketidakadilan ini..
Selain itu bapak selalu melarang ibu untuk menyuruhku mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, menyuci piring dan bebenah di rumah. Bapak bilang lebih baik bapak yang mengerjakan semuanya dan membiarkan aku asyik belajar mengerjakan PR atau tugas dari sekolah. Tapi justru hal ini yang membuat aku tidak bisa dan terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah hingga saat ini.
Bapak juga setiap sore sering mengajak kami berdua (aku dan mas denny) menonton pertandingan sepakbola di kuningan (sekarang namanya Gelanggang Sumantri Brojonegoro) dan hal inilah yang membuat aku mencintai dunia sepakbola hingga saat ini.
Aku dan Bapak punya hobby yang sama yaitu dunia politik, kita berdua sering sekali berdiskusi mengenai masalah politik di Indonesia, malah terkadang kita berdua hampir berantam hanya karena berbeda pendapat mengenai topik yang kita bahas, pokoknya aku cocok dengan bapak dan sepertinya kepintaran bapak menular di diri aku.
Setiap ada tugas dari sekolah, bapak yang selalu mengajari aku dan aku tidak pernah mau belajar kalau tidak di ajari oleh bapak. Karena memang bapak jauh lebih pintar daripada ibu. Bapak selalu bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di otakku dan selalu menjawab dengan benar semua PR yang dikasih oleh sekolah, sampai SMK pun aku masih tetap belajar dengan bapak. Sepertinya bapak selalu punya cara agar belajar itu menjadi mudah dan menyenangkan makanya tak heran jika aku salalu mendapatkan rangking dikelas.
Waktu itu untuk pertama kalinya aku dapat panggilan Interview di Tax & Accounting Consultant. Saking sayangnya bapak sendiri yang menemani aku. Menunggu aku Interview hampir 6 jam tanpa mengeluh sedikit pun. Menurut aku, bapak tetap bapak terbaik yang aku punya, walaupun dulu bapak pernah menyakiti hati ibu tapi tetap saja bapak adalah bapakku sampai kapan pun. Aku sadar tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, setiap orang pasti pernah membuat kesalahan dan khilaf.
Terima kasih ya pak..., untuk semua hal yang sudah bapak berikan untukku, membesarkan aku, menyayangi aku, menjaga aku, dan selalu memberikan yang terbaik untuk aku. Maafkan aku yang belum bisa sepenuhnya membahagiakan hati bapak tetapi percayalah suatu saat nanti bapak pasti bangga mempunyai anak seperti aku.
Semoga di usia yang ke 56 ini, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan untuk Bapak dan keluarga kita. Mudah-mudahan dengan hadirnya 3 orang cucu laki-laki bisa membuat bapak bahagia, doakan aku semoga nanti aku bisa memberikan cucu perempuan untuk bapak, dan aku yakin pasti nanti dia akan menjadi cucu perempuan kesayangan bapak, Amin..
I love you dad and thanks for everything...
Seorang bapak yang sejak kecil sangat menyayangi aku malah menganggap aku anak kesayangannya. Aku masih ingat bagaimana bapak selalu mendahulukan semua kebutuhanku dari pada kakakku (Mas Denny). Mulai dari bayaran sekolah, uang buku, uang jajan, sampai pada menu makan setiap hari. Mungkin kedengarannya tidak adil, tapi bapak selalu beralasan bahwa dia harus mendahulukan anak yang menurutnya lebih berpotensi. Untungnya kakakku bisa menerima semua ketidakadilan ini..
Selain itu bapak selalu melarang ibu untuk menyuruhku mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, menyuci piring dan bebenah di rumah. Bapak bilang lebih baik bapak yang mengerjakan semuanya dan membiarkan aku asyik belajar mengerjakan PR atau tugas dari sekolah. Tapi justru hal ini yang membuat aku tidak bisa dan terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah hingga saat ini.
Bapak juga setiap sore sering mengajak kami berdua (aku dan mas denny) menonton pertandingan sepakbola di kuningan (sekarang namanya Gelanggang Sumantri Brojonegoro) dan hal inilah yang membuat aku mencintai dunia sepakbola hingga saat ini.
Aku dan Bapak punya hobby yang sama yaitu dunia politik, kita berdua sering sekali berdiskusi mengenai masalah politik di Indonesia, malah terkadang kita berdua hampir berantam hanya karena berbeda pendapat mengenai topik yang kita bahas, pokoknya aku cocok dengan bapak dan sepertinya kepintaran bapak menular di diri aku.
Setiap ada tugas dari sekolah, bapak yang selalu mengajari aku dan aku tidak pernah mau belajar kalau tidak di ajari oleh bapak. Karena memang bapak jauh lebih pintar daripada ibu. Bapak selalu bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di otakku dan selalu menjawab dengan benar semua PR yang dikasih oleh sekolah, sampai SMK pun aku masih tetap belajar dengan bapak. Sepertinya bapak selalu punya cara agar belajar itu menjadi mudah dan menyenangkan makanya tak heran jika aku salalu mendapatkan rangking dikelas.
Waktu itu untuk pertama kalinya aku dapat panggilan Interview di Tax & Accounting Consultant. Saking sayangnya bapak sendiri yang menemani aku. Menunggu aku Interview hampir 6 jam tanpa mengeluh sedikit pun. Menurut aku, bapak tetap bapak terbaik yang aku punya, walaupun dulu bapak pernah menyakiti hati ibu tapi tetap saja bapak adalah bapakku sampai kapan pun. Aku sadar tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, setiap orang pasti pernah membuat kesalahan dan khilaf.
Terima kasih ya pak..., untuk semua hal yang sudah bapak berikan untukku, membesarkan aku, menyayangi aku, menjaga aku, dan selalu memberikan yang terbaik untuk aku. Maafkan aku yang belum bisa sepenuhnya membahagiakan hati bapak tetapi percayalah suatu saat nanti bapak pasti bangga mempunyai anak seperti aku.
Semoga di usia yang ke 56 ini, semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan untuk Bapak dan keluarga kita. Mudah-mudahan dengan hadirnya 3 orang cucu laki-laki bisa membuat bapak bahagia, doakan aku semoga nanti aku bisa memberikan cucu perempuan untuk bapak, dan aku yakin pasti nanti dia akan menjadi cucu perempuan kesayangan bapak, Amin..
I love you dad and thanks for everything...
Komentar
Posting Komentar