Rumah Seribu Malaikat..

Tidak semua orang pernah ditawari merawat bayi orang lain. Tetapi itulah yang dialami Yuli. Bukan hanya sekali, tetapi lima kali. Sayangnya, kelima tawaran itu terpaksa ditolak. Kini, Yuli mendapat tawaran keenam. Apa yang harus dia lakukan kali ini? Apa sebenarnya maksud Tuhan dengan semua ini?

Sudah lebih dari lima puluh anak angkat yang mereka rawat. Padahal, Yuli dan Badawi hanya sepasang suami istri sederhana dengan penghasilan yang biasa-biasa saja. Belum lagi, mereka juga sudah berusia paruh baya dan memiliki empat orang anak yang masih butuh perhatian dan biaya yang tidak sedikit.

Ini sungguh sebuah drama keluarga yang mengharukan. Tentang tekad yang kuat untuk menunjukkan rasa syukur pada ilahi dengan menolong sesama. Tentang keikhlasan materi yang ternyata justru membuahkan kebahagiaan tanpa henti. Tentang sebuah rumah dengan seribu malaikat.

"Kisah ini menyadarkan bahwa kita semua bisa menjadi "malaikat", asalkan mau mendengarkan bisikan terhalus nurani." (Ayah Edy, Penulis Ayah Edy Menjawab).

Pertama kali melihat buku ini saya langsung tertarik, apalagi dengan judul dan covernya yang menurut saya mempunyai daya tarik tersendiri. Ternyata benar banyak sekali pelajaran, inspirasi dan juga teguran khususnya untuk diri saya sendiri.

Pelajaran - dari buku ini saya banyak belajar tentang sikap empati, toleransi, keikhlasan, ketulusan, kelembutan, kesabaran yang sungguh luar biasa, jarang sekali di jaman sekarang kita menemukan orang seperti Ibu Yuli.

Inspirasi - dari buku ini saya terinspirasi dan termotivasi untuk bisa menjadi seorang Ibu yang luar biasa, ibu yang bijaksana, ibu yang menggunakan sepenuh hati dan jiwanya untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya, dan tentunya seorang ibu yang cerdas, ibu yang bisa mengatasi semua permasalahan hidup dengan sikap terbaiknya dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT semata.

Teguran - dari buku ini saya merasa mendapat teguran dan merasa malu dengan diri saya sendiri. Karena saya belumlah bisa menjadi seorang ibu yang ikhlas, saya masih sering mengeluh dengan alasan kesibukan dan kelelahan di kantor, saya merasa belum bisa menjadi ibu yang baik untuk anak saya sendiri, dan masih banyak kekurangan lain yang harus segera diperbaiki.

Ya Allah... Terima kasih karena Engkau masih mengingatkan hamba melalui buku ini. Berikanlah hamba kesempatan untuk bisa hidup lebih lama lagi, agar hamba bisa lebih banyak belajar memperbaiki diri dan mendekat kepada-Mu, Aamiin ya Robbal alamiin...

Komentar

Postingan Populer