Kala Sang Mantan Menggoda..



Hidup ini seperti pelangi, berwarna warni. Begitupun orang yang hadir dalam hidup kita. Datang dan pergi silih berganti. Hidup merupakan suatu perjalanan yang selalu menyisakan misteri yang harus di singkap. Setiap orang pasti mempunyai masa lalu, ada yang manis seperti gula, pahit seperti pare, asin seperti garam dan asam seperti cuka. Tapi dengan mengalaminya satu persatu kita jadi mengerti dan bisa membedakan mana yang manis, pahit, asin dan asam.

Terkadang tanpa di sengaja kita bertemu kembali dengan bagian dari masa lalu kita, sebut saja sang mantan. Apalagi dengan kecanggihan teknologi dan jejaring sosial yang luar biasa pesatnya. Hal tersebut bisa dengan mudah terjadi. Nah kalau sudah begitu, kita harus waspada. Mulanya chattingan, bertegur sapa, bisa melalui facebook, twitter, whatsapp, ym atau yang sejenisnya, kemudian komunikasi semakin intens, lanjut ke ketemuan. Eitsss... tunggu dulu, udah saatnya hal-hal semacam ini di hindari, apalagi yang sudah berstatus suami atau istri. Karena secara tidak langsung kita sudah mulai membuka pintu perselingkuhan. Apalagi kalau diantara keduanya masih menyisakan rasa sayang dan cinta. Bisa gawat nih urusannya jika dibiarkan.

Terus ada yang komentar begini : Emangnya ngga boleh kalau cuma mau berteman saja. Boleh saja dan sah-sah saja asalkan kita bisa menempatkan sang mantan pada porsi yang tepat, dan kita harus mempunyai benteng yang kuat. Karena yang namanya manusia pasti mempunyai nafsu dan tingkat keimanan yang naik dan turun. Bukan tidak mungkin kita akan terjebak dan terbawa perasaan. Nah kalau sudah begini berarti kita sudah menyakiti banyak hati, bukan hanya pasangan resmi kita, tetapi juga pasangan resmi dari sang mantan dan juga anak-anak. Tidak mau kan kalau kita di cap jelek sama orang dan diberi stempel wanita perusak rumah tangga orang? setiap wanita yang punya hati dan perasaan pasti akan menjawab "ya ngga mau lah, saya kan wanita baik-baik". Nah untuk itu mari kita sama-sama belajar untuk saling menjaga hati, pikiran dan tingkah laku agar kita tidak salah dalam melangkah.

Sebaik, setampan, sekaya, sekeren apapun sang mantan. Ingat, dia hanyalah bagian dari masa lalu kita. Kita hidup bukan untuk masa lalu tapi kita hidup untuk masa depan. Analoginya begini : kenapa kaca spion mobil itu lebih kecil dari pada kaca mobilnya? Karena kaca spion hanya untuk melihat ke belakang, kita hanya bisa melihat sedikit ruang kebelakang sebagai pelajaran. Tetapi kita butuh kaca mobil yang besar agar kita bisa melihat luas ke depan.

Coba di ingat lagi deh, betapa beruntungnya kita memiliki suami yang begitu baik, yang begitu sabar, pengertian, sayang dan menerima kita apa adanya. Belum lagi kita sudah dianugerahi anak yang lucu, pintar dan soleh. Betapa sempurnanya rumah tangga ini dan jangan biarkan seorang pun merusaknya. Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan dari pada apa yang kita inginkan.

Coba simak Alquran Surat Al-baqarah ayat 216 :
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216).

Marilah kita sama-sama belajar menjadi seorang istri yang soleha, istri yang bisa menjaga kehormatan suaminya dan semoga Allah mempertemukan kita dengan suami kita kelak di JannahNya, Amin yaa Robbal alamiin...

Saling mendoakan dan mengingatkan dalam kebaikan. Dan berlomba-lomba menggapai ridho dan ampunanNya.

Komentar

Postingan Populer