Psikotest oh Psikotest...
Hmmm..., menghela nafas panjang, ketika aku diharuskan untuk mengikuti psikotest, tapi psikotest kali ini berbeda dengan psikotest yang pernah aku ikuti sebelumnya, kali ini psikotestnya diadakan oleh suatu lembaga bernama Experd didaerah Pondok Indah dan psikotest ini akan diadakan mulai pukul 08.00 pagi hingga jam 05.00 sore.
Karena ngga mau terlambat jadinya aku berangkat dari rumah sekitar jam 06.45, untungnya suamiku setia dan mau mengantarkanku agar sampai disana tidak terlambat, untuk menghindari kemacetan suamiku sengaja mengambil rute lewat Blok M, alhasil jam 07.15 aku dan suami sudah sampai di tempat. Begitu sampai aku langsung masuk dan menghampiri meja reseptionis dan aku langsung mengisi absen. Menunggu sekitar 15 menit aku dan yang lainnya di instruksikan untuk langsung menuju keruang test yang adanya dilantai 3.
Sesampainya dilantai 3, aku langsung masuk ke sebuah ruangan, kalau menurutku sih ruangannya hampir sama dengan ruangan kuliah, disetiap mejanya sudah ada nomor peserta dan juga peralatan tulis lengkap, karena aku mendapatkan nomor peserta 3 maka aku duduk di barisan paling dapan sebelah kiri. Hal pertama yang dilakukan adalah aku mendapatkan 2 bandel kertas, yang pertama mengenai biodata pribadi dan yang kedua mengenai pertanyaan seputar lingkungan pekerjaan, masalah dan cara mengatasinya. Sebuah pertanyaan yang membingungkan untuk dijawab karena antara point yang satu dan yang lainnya saling berkaitan.
Tepat pukul 08.00 trainer dari Experdnya mulai membuka sesion test dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu, test ini terdiri dari 3 test yaitu test dengan batas waktu, test tanpa batas waktu dan test wawancara. Untuk test dengan batas waktu saya diberikan 1 buah buku yang mungkin terdiri dari 200 pertanyaan pilihan ganda dengan waktu yang telah ditentukan, setelah itu saya diberikan 1 kertas besar bolak balik ukuran koran isinya angka semua dan saya harus menghitung cepat tapi juga harus mendengarkan instruksi yang ada di radio. Jujur menghitung cepat ini yang membuat kepala saya sakit sekali, karena pusing melihat angka2 yang begitu banyak dan juga waktunya lumayan lama yaitu sekitar 1 jam.
Test yang kedua yaitu test tanpa batas waktu, saya diberikan 1 buku yang berisi pertanyaan mengenai sikap dan tingkah laku yang mirip dengan pribadi kita, kira2 terdiri dari 100 pertanyaan, selain itu saya juga diberi 2 lembar kertas kosong disuruh membuat gambar orang lengkap (bukan hanya sketsa), berikut penjelasannya siapa ? umur berapa ? dan apa yang sedang dilakukan ? dan satunya lagi menggambar pohon yang berkambium.
Tepat pukul 12.00 kami diperbolehkan untuk istirahat selama 1 jam. setelah jam 1 sesion terakhir yaitu wawancara dengan psikolog, bagian ini yang membuat saya bete menunggu karena wawancara diadakan berdasarkan nomor peserta, karena saya nomor 3, maka saya harus menunggu 2 orang yang mana setiap 1 orang membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Alhasil jam 15.00 saya baru dapat kesempatan untuk melakukan proses wawancara. Bener2 udah nggak konsen karena waktu menunggu yang begitu lama dan juga sakit kepala yang sangat hebat yang saya rasakan dan jadinya saya kurang maksimal menjawab pertanyaan dari psikolognya. Tepat jam 16.00 saya selesai dan alhamdulillah suami tercinta sudah standby di parkiran dan saya pun langsung bergegas pulang.
Lalu bagaimana nasib psikotest saya ? hanya Tuhan yang tahu dan biarlah sang waktu yang akan menjawabnya...
Karena ngga mau terlambat jadinya aku berangkat dari rumah sekitar jam 06.45, untungnya suamiku setia dan mau mengantarkanku agar sampai disana tidak terlambat, untuk menghindari kemacetan suamiku sengaja mengambil rute lewat Blok M, alhasil jam 07.15 aku dan suami sudah sampai di tempat. Begitu sampai aku langsung masuk dan menghampiri meja reseptionis dan aku langsung mengisi absen. Menunggu sekitar 15 menit aku dan yang lainnya di instruksikan untuk langsung menuju keruang test yang adanya dilantai 3.
Sesampainya dilantai 3, aku langsung masuk ke sebuah ruangan, kalau menurutku sih ruangannya hampir sama dengan ruangan kuliah, disetiap mejanya sudah ada nomor peserta dan juga peralatan tulis lengkap, karena aku mendapatkan nomor peserta 3 maka aku duduk di barisan paling dapan sebelah kiri. Hal pertama yang dilakukan adalah aku mendapatkan 2 bandel kertas, yang pertama mengenai biodata pribadi dan yang kedua mengenai pertanyaan seputar lingkungan pekerjaan, masalah dan cara mengatasinya. Sebuah pertanyaan yang membingungkan untuk dijawab karena antara point yang satu dan yang lainnya saling berkaitan.
Tepat pukul 08.00 trainer dari Experdnya mulai membuka sesion test dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu, test ini terdiri dari 3 test yaitu test dengan batas waktu, test tanpa batas waktu dan test wawancara. Untuk test dengan batas waktu saya diberikan 1 buah buku yang mungkin terdiri dari 200 pertanyaan pilihan ganda dengan waktu yang telah ditentukan, setelah itu saya diberikan 1 kertas besar bolak balik ukuran koran isinya angka semua dan saya harus menghitung cepat tapi juga harus mendengarkan instruksi yang ada di radio. Jujur menghitung cepat ini yang membuat kepala saya sakit sekali, karena pusing melihat angka2 yang begitu banyak dan juga waktunya lumayan lama yaitu sekitar 1 jam.
Test yang kedua yaitu test tanpa batas waktu, saya diberikan 1 buku yang berisi pertanyaan mengenai sikap dan tingkah laku yang mirip dengan pribadi kita, kira2 terdiri dari 100 pertanyaan, selain itu saya juga diberi 2 lembar kertas kosong disuruh membuat gambar orang lengkap (bukan hanya sketsa), berikut penjelasannya siapa ? umur berapa ? dan apa yang sedang dilakukan ? dan satunya lagi menggambar pohon yang berkambium.
Tepat pukul 12.00 kami diperbolehkan untuk istirahat selama 1 jam. setelah jam 1 sesion terakhir yaitu wawancara dengan psikolog, bagian ini yang membuat saya bete menunggu karena wawancara diadakan berdasarkan nomor peserta, karena saya nomor 3, maka saya harus menunggu 2 orang yang mana setiap 1 orang membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Alhasil jam 15.00 saya baru dapat kesempatan untuk melakukan proses wawancara. Bener2 udah nggak konsen karena waktu menunggu yang begitu lama dan juga sakit kepala yang sangat hebat yang saya rasakan dan jadinya saya kurang maksimal menjawab pertanyaan dari psikolognya. Tepat jam 16.00 saya selesai dan alhamdulillah suami tercinta sudah standby di parkiran dan saya pun langsung bergegas pulang.
Lalu bagaimana nasib psikotest saya ? hanya Tuhan yang tahu dan biarlah sang waktu yang akan menjawabnya...
Komentar
Posting Komentar