Kyai Joksin..
Kyai Joksin merupakan Novel Spritual, saya mendapatkannya dari salah seorang dosen dikampus. Beliau bilang novel ini bisa dijadikan sarana untuk mengasah kecerdasan spritual.
Novel ini bercerita tentang perjalanan spritual seorang Kyai muda dalam melakukan pencarian jatidirinya. Banyak hal luar biasa yang dialaminya selama proses pencarian tersebut. Pengalaman yang diperoleh dalam proses pencarian tersebut telah mendorongnya untuk merumuskan metode dakwah baru yang lebih tepat sasaran. Termasuk di dalamnya kritik sang Kyai muda, bukan saja terhadap cara-cara dakwah dan ibadah kelompok umat Islam yang selalu mengutamakan syariat, tetapi juga kritik terhadap kesalahkaprahan tatacara ibadah para penganut tarikat.
Novel ini ditulis oleh Imam Sibawaih El-Hasany, alumni Fakultas Syariah UIN Jakarta. Dalam perbincangan di www.alifmagz.com bahwa tulisan dalam novel ini 30% adalah citra diri sang penulis dan 70% nya akan tetap dijadikan sebagai misteri. Dalam menyelesaikan novel ini penulis hanya butuh waktu 14 jam.
Menurut saya novel ini sangat menarik, nuansa Islamnya sangat kental terasa. Dengan menggunakan bahasa yang mengalir sederhana namun syarat akan makna. Saya pun banyak menemukan kosakata baru yang sebelumnya tidak saya ketahui dan belum pernah saya temukan.
Ada tulisan dibagian akhir yang sangat menyentuh hati saya yaitu
Sahabat...
Aku hanya ingin terus terbang
Hingga tidak ada lagi ketinggian.
Aku sedang belajar menjadi rajawali
Mengepakkan dua sayapku menjelajah belantara kehidupan ini.
Bersandar pada teladan Muhammad SAW.
Yang mengalami Isra', untuk Mi'raj hingga Sidrat al-Muntaha cinta-Nya
Jika... suaraku tak lagi terbawa angin menyapamu
Kutitipkan lembaran-lemabaran terserak ini...
Sebagai warisan terindah yang bisa kutinggalkan.
Untuk Bapak Akhmad Sefudin terima kasih ya bukunya, Alhamdulillah bukunya sangat bermanfaat. Semoga Allah selalu senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan keberkahan untuk Bapak dan Keluarga, Amin Ya Robbal Alamin...
Novel ini bercerita tentang perjalanan spritual seorang Kyai muda dalam melakukan pencarian jatidirinya. Banyak hal luar biasa yang dialaminya selama proses pencarian tersebut. Pengalaman yang diperoleh dalam proses pencarian tersebut telah mendorongnya untuk merumuskan metode dakwah baru yang lebih tepat sasaran. Termasuk di dalamnya kritik sang Kyai muda, bukan saja terhadap cara-cara dakwah dan ibadah kelompok umat Islam yang selalu mengutamakan syariat, tetapi juga kritik terhadap kesalahkaprahan tatacara ibadah para penganut tarikat.
Novel ini ditulis oleh Imam Sibawaih El-Hasany, alumni Fakultas Syariah UIN Jakarta. Dalam perbincangan di www.alifmagz.com bahwa tulisan dalam novel ini 30% adalah citra diri sang penulis dan 70% nya akan tetap dijadikan sebagai misteri. Dalam menyelesaikan novel ini penulis hanya butuh waktu 14 jam.
Menurut saya novel ini sangat menarik, nuansa Islamnya sangat kental terasa. Dengan menggunakan bahasa yang mengalir sederhana namun syarat akan makna. Saya pun banyak menemukan kosakata baru yang sebelumnya tidak saya ketahui dan belum pernah saya temukan.
Ada tulisan dibagian akhir yang sangat menyentuh hati saya yaitu
Sahabat...
Aku hanya ingin terus terbang
Hingga tidak ada lagi ketinggian.
Aku sedang belajar menjadi rajawali
Mengepakkan dua sayapku menjelajah belantara kehidupan ini.
Bersandar pada teladan Muhammad SAW.
Yang mengalami Isra', untuk Mi'raj hingga Sidrat al-Muntaha cinta-Nya
Jika... suaraku tak lagi terbawa angin menyapamu
Kutitipkan lembaran-lemabaran terserak ini...
Sebagai warisan terindah yang bisa kutinggalkan.
Untuk Bapak Akhmad Sefudin terima kasih ya bukunya, Alhamdulillah bukunya sangat bermanfaat. Semoga Allah selalu senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan keberkahan untuk Bapak dan Keluarga, Amin Ya Robbal Alamin...
Komentar
Posting Komentar