Kematian adalah Muaranya...
Innalillahi wa innailaihi rojiun... Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati, Kapan waktu dan dimana tempatnya itu menjadi rahasia-Nya. Tanggal 4 November 2013 ini saya kembali kehilangan satu sosok yang begitu dekat di hati, sosok yang sering saya sapa dengan sebutan Mbah Uti, sosok yang meninggalkan begitu banyak cerita dan kenangan.
Kematian ibarat sebuah antrian panjang, Kematian ibarat sebuah kocokan arisan, Hari ini fulan, besok fulan, lusa fulan, dan begitu seterusnya, hingga kita semua pasti akan mendapatkan gilirannya.. Kematian merupakan muara dari sebuah kehidupan, tempat peristirahatan sejenak sebelum pada akhirnya kita kembali dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan semua yang kita lakukan di dunia di hadapan Ilahi Rabbi... Sebagai tempat transit menuju kehidupan yang kekal abadi di alam akhirat.
Setiap kematian selalu meninggalkan pesan untuk si hidup. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kematian ini, betapa tidak berdayanya kita, tersungkur lemah di pembaringan, hanya kain kafan dan amal perbuatan yang menemani kita masuk ke dalam kubur. Berawal dari tanah dan akan kembali ke tanah, betapa kecil diri ini. Ketika kita terlahir dulu kita menangis tetapi orang-orang yang ada disekeliling tersenyum bahagia, sekarang ketika kita meninggal justru orang-orang yang menyayangi kita yang menangisi kepergian kita. Dahulu ketika kita terlahir kedunia ini kita disambut oleh kalimat adzan dan kini ketika kita pergi kita pun kembali di lepas dengan suara adzan, Astaghfirullah... Betapa banyak dosa, salah dan khilaf hamba KepadaMu ya Rabb...
Hari dimana semua yang kita miliki tak lagi berguna, hari dimana yang kita kumpulkan semasa hidup tak dapat menolong. Di mana hartamu yang selalu engkau puja? Di mana anakmu yang selalu engkau banggakan? Dimanakah jabatanmu yang selalu engkau Tuhankan? Kini.. dipembaringan ini tubuhmu tersungkur tak berdaya, tak ada yang mampu menolongmu selain amal kebaikan...
Saudaraku... Marilah kita belajar dari pesan kematian ini, marilah sejenak kita merenung.. bekal apa yang akan kita bawa nanti?
Ketika Izrail datang memanggil... Jasad terbujur di pembaringan...
Astaghfirullah Al-Adzhim... Astaghfirullah Al-Adzhim... Astaghfirullah Al-Adzhim....
Selamat Jalan Mbah Uti Siti Komariyah... Ya Rabb.. Ampunilah semua dosa dan kesalahannya, lapangkanlah kuburnya, berikanlah beliau cahaya kubur, dan terimalah beliau di Sisi-Mu. Aamiin ya Rabb..
Peluk dan cium dari cucumu tersayang..
Kematian ibarat sebuah antrian panjang, Kematian ibarat sebuah kocokan arisan, Hari ini fulan, besok fulan, lusa fulan, dan begitu seterusnya, hingga kita semua pasti akan mendapatkan gilirannya.. Kematian merupakan muara dari sebuah kehidupan, tempat peristirahatan sejenak sebelum pada akhirnya kita kembali dibangkitkan untuk mempertanggung jawabkan semua yang kita lakukan di dunia di hadapan Ilahi Rabbi... Sebagai tempat transit menuju kehidupan yang kekal abadi di alam akhirat.
Setiap kematian selalu meninggalkan pesan untuk si hidup. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kematian ini, betapa tidak berdayanya kita, tersungkur lemah di pembaringan, hanya kain kafan dan amal perbuatan yang menemani kita masuk ke dalam kubur. Berawal dari tanah dan akan kembali ke tanah, betapa kecil diri ini. Ketika kita terlahir dulu kita menangis tetapi orang-orang yang ada disekeliling tersenyum bahagia, sekarang ketika kita meninggal justru orang-orang yang menyayangi kita yang menangisi kepergian kita. Dahulu ketika kita terlahir kedunia ini kita disambut oleh kalimat adzan dan kini ketika kita pergi kita pun kembali di lepas dengan suara adzan, Astaghfirullah... Betapa banyak dosa, salah dan khilaf hamba KepadaMu ya Rabb...
Hari dimana semua yang kita miliki tak lagi berguna, hari dimana yang kita kumpulkan semasa hidup tak dapat menolong. Di mana hartamu yang selalu engkau puja? Di mana anakmu yang selalu engkau banggakan? Dimanakah jabatanmu yang selalu engkau Tuhankan? Kini.. dipembaringan ini tubuhmu tersungkur tak berdaya, tak ada yang mampu menolongmu selain amal kebaikan...
Saudaraku... Marilah kita belajar dari pesan kematian ini, marilah sejenak kita merenung.. bekal apa yang akan kita bawa nanti?
Ketika Izrail datang memanggil... Jasad terbujur di pembaringan...
Astaghfirullah Al-Adzhim... Astaghfirullah Al-Adzhim... Astaghfirullah Al-Adzhim....
Selamat Jalan Mbah Uti Siti Komariyah... Ya Rabb.. Ampunilah semua dosa dan kesalahannya, lapangkanlah kuburnya, berikanlah beliau cahaya kubur, dan terimalah beliau di Sisi-Mu. Aamiin ya Rabb..
Peluk dan cium dari cucumu tersayang..
Komentar
Posting Komentar