Ketika "Nilai" Menjadi Tak Bernilai...
Dalam hidup ini kita selalu disuguhkan oleh dua pilihan yang saling bertolak belakang. Mau surga atau neraka? mau baik atau jahat? mau bersih atau kotor? dan masih banyak lagi pertanyaan yang serupa. Begitu juga yang terjadi didunia pendidikan. Dewasa ini banyak berkembang praktek jual beli nilai, makna nilai sudah mulai bergeser dan menjadi tidak berarti. Padahal esensinya nilai merupakan gambaran atau citra diri. Nilai memang tidak bisa kita sentuh layaknya angin, tapi nilai bisa kita rasakan. Buktinya? kalau kita mendapat nilai yang bagus maka hati kita dengan sendirinya merasa bahagia dan ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri, begitu juga kalau kita mendapatkan nilai yang buruk, maka secara spontan hati merespon dengan kesedihan dan penyesalan (itu yang biasa saya rasakan).
Lalu masihkah nilai bermakna jika cara mendapatkannya tidak wajar? Bukan hanya menipu orang lain tapi lebih dari itu, kita menipu diri kita sendiri. Sejatinya... setiap manusia mempunyai nurani yang tidak dapat dibohongi, selalu berkata jujur dan condong kepada kebaikan. Kuncinya, semua kembali lagi kepada manusianya, kembali lagi kepada tujuannya menuntut ilmu itu untuk apa? Hanya sekedar memperoleh nilai atau ilmu?. Satu hal yang perlu diingat, nilai bisa dimanipulasi tapi ilmu tidak akan bisa dicuri, karena proses untuk mendapatkan ilmu melalui belajar yang panjang disimpan dan direkam secara baik oleh otak.
Nilai sifatnya hanya sementara, bisa berubah dari waktu ke waktu, sifatnya abstrak. Sedangkan ilmu semakin banyak yang diperoleh, semakin banyak ilmu yang didapat dan semakin banyak ilmu yang dibagikan/diamalkan maka ilmu akan semakin besar nilainya. Ilmu bisa mengantarkan kita hidup bahagia didunia dan akhirat, jikalau kita benar dalam mendapatkan dan mengamalkannya..
Ayo sobat, mari kita sama-sama merubah persepsi kita tentang "nilai". Tak perlu mencari nilai ataupun berdebat tentangnya tapi yang lebih dari itu adalah bagaimana kita berlomba-lomba untuk mencari dan memperoleh ilmu dengan maksimal dan optimal, karena dengan sendirinya bukan hanya ilmu yang akan kita dapatkan tetapi nilai yang baik dan bagus akan mengikuti dengan sendirinya..
Tak perlu risau dan gelisah, yang ASLI jelas berbeda dengan yang IMITASI.
Selamat merenung..., Semoga Allah selalu membimbing kita untuk tetap teguh berada di jalan yang diridhoi-Nya, Aamiin ya Robbal Aalamiin...
Notes : Semangat Ocha... Semoga tulisan ini bisa menguatkan dan meneguhkan hatimu.. :)
Lalu masihkah nilai bermakna jika cara mendapatkannya tidak wajar? Bukan hanya menipu orang lain tapi lebih dari itu, kita menipu diri kita sendiri. Sejatinya... setiap manusia mempunyai nurani yang tidak dapat dibohongi, selalu berkata jujur dan condong kepada kebaikan. Kuncinya, semua kembali lagi kepada manusianya, kembali lagi kepada tujuannya menuntut ilmu itu untuk apa? Hanya sekedar memperoleh nilai atau ilmu?. Satu hal yang perlu diingat, nilai bisa dimanipulasi tapi ilmu tidak akan bisa dicuri, karena proses untuk mendapatkan ilmu melalui belajar yang panjang disimpan dan direkam secara baik oleh otak.
Nilai sifatnya hanya sementara, bisa berubah dari waktu ke waktu, sifatnya abstrak. Sedangkan ilmu semakin banyak yang diperoleh, semakin banyak ilmu yang didapat dan semakin banyak ilmu yang dibagikan/diamalkan maka ilmu akan semakin besar nilainya. Ilmu bisa mengantarkan kita hidup bahagia didunia dan akhirat, jikalau kita benar dalam mendapatkan dan mengamalkannya..
Ayo sobat, mari kita sama-sama merubah persepsi kita tentang "nilai". Tak perlu mencari nilai ataupun berdebat tentangnya tapi yang lebih dari itu adalah bagaimana kita berlomba-lomba untuk mencari dan memperoleh ilmu dengan maksimal dan optimal, karena dengan sendirinya bukan hanya ilmu yang akan kita dapatkan tetapi nilai yang baik dan bagus akan mengikuti dengan sendirinya..
Tak perlu risau dan gelisah, yang ASLI jelas berbeda dengan yang IMITASI.
Selamat merenung..., Semoga Allah selalu membimbing kita untuk tetap teguh berada di jalan yang diridhoi-Nya, Aamiin ya Robbal Aalamiin...
Notes : Semangat Ocha... Semoga tulisan ini bisa menguatkan dan meneguhkan hatimu.. :)
Komentar
Posting Komentar