Cara Bijak Mendengarkan Anak
KOMPAS.com — Anak butuh didengarkan. Anak menginginkan perhatian dan sikap menghargai dari orang dewasa ketika ia tengah berbicara. Orang dewasa yang tidak mendengarkan dan menanggapi anak ketika sedang berbicara, maka anak merekam cara orang dewasa ini, dan akibatnya anak menjadi malas berbicara.
Lebih buruk lagi, apabila terus-menerus tidak diperhatikan dan dihargai ketika berbicara, anak akan merasa tidak berharga. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menunjukkan sikap menghargai saat anak berbicara. Menghargai anak yang sedang berbicara dapat dilakukan dengan cara:
* Membungkukkan badan bila perlu berjongkok sehingga lebih dekat dengan anak saat mendengarkan anak berbicara.
* Mengadakan kontak mata dengan anak.
* Tersenyum atau menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan yang disampaikan anak lewat ceritanya.
* Menanggapi dengan nada bicara yang ekspresif dan menunjukkan antusiasme, tidak dengan nada datar.
* Tidak memotong pembicaraan anak, meski mungkin merasa tidak sependapat dengan anak atau menganggap bahwa apa yang dibicarakan anak bukan sesuatu hal yang penting.
Anak sering berbicara tentang hal-hal sederhana yang kurang menarik dan dianggap kurang penting oleh orang dewasa. Selain itu, ia juga kerap menunjukkan reaksi emosional yang berbeda dari orang dewasa, merasa kagum oleh sesuatu yang dianggap biasa oleh orang dewasa. Atau khawatir dan takut terhadap sesuatu yang dianggap tak masuk akal oleh orang dewasa. Umpamanya saja kagum melihat kereta api sehingga terus-menerus bicara tentangnya, atau menceritakan kekhawatirannya kalau-kalau ada monster yang bersembunyi di kolong.
Sekalipun demikian, orangtua tetap perlu menunjukkan penghargaan terhadap apa yang ia pikirkan dan rasakan ketika ia bercerita. Anak yang dihargai orangtua saat ia berbicara, akan mengambil sikap serupa dalam merespons orang lain yang mengajak bicara. Ia akan menjadi pendengar yang baik, yang mampu membuat lawan bicara merasa dihargai. Di samping itu, tentu saja ia akan berkembang menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Lebih buruk lagi, apabila terus-menerus tidak diperhatikan dan dihargai ketika berbicara, anak akan merasa tidak berharga. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menunjukkan sikap menghargai saat anak berbicara. Menghargai anak yang sedang berbicara dapat dilakukan dengan cara:
* Membungkukkan badan bila perlu berjongkok sehingga lebih dekat dengan anak saat mendengarkan anak berbicara.
* Mengadakan kontak mata dengan anak.
* Tersenyum atau menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan yang disampaikan anak lewat ceritanya.
* Menanggapi dengan nada bicara yang ekspresif dan menunjukkan antusiasme, tidak dengan nada datar.
* Tidak memotong pembicaraan anak, meski mungkin merasa tidak sependapat dengan anak atau menganggap bahwa apa yang dibicarakan anak bukan sesuatu hal yang penting.
Anak sering berbicara tentang hal-hal sederhana yang kurang menarik dan dianggap kurang penting oleh orang dewasa. Selain itu, ia juga kerap menunjukkan reaksi emosional yang berbeda dari orang dewasa, merasa kagum oleh sesuatu yang dianggap biasa oleh orang dewasa. Atau khawatir dan takut terhadap sesuatu yang dianggap tak masuk akal oleh orang dewasa. Umpamanya saja kagum melihat kereta api sehingga terus-menerus bicara tentangnya, atau menceritakan kekhawatirannya kalau-kalau ada monster yang bersembunyi di kolong.
Sekalipun demikian, orangtua tetap perlu menunjukkan penghargaan terhadap apa yang ia pikirkan dan rasakan ketika ia bercerita. Anak yang dihargai orangtua saat ia berbicara, akan mengambil sikap serupa dalam merespons orang lain yang mengajak bicara. Ia akan menjadi pendengar yang baik, yang mampu membuat lawan bicara merasa dihargai. Di samping itu, tentu saja ia akan berkembang menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Komentar
Posting Komentar