Menjaga Amanah-Nya..




Takkan pernah habis kata untuk melukiskan betapa bahagianya ketika diberikan kepercayaan oleh Sang Pemilik Hidup Allah SWT untuk menjadi seorang Ibu sekaligus mengemban amanah yang cukup berat ini. Setiap yang hidup pasti sudah mempunyai takdir-Nya masing-masing, begitu juga saya. Tinggal bagaimana kita sebagai manusia menjalani ujian demi ujian kehidupan ini. Esensi sebuah perjalanan pasti akan bermuara pada satu titik yaitu kematian. Kematian bukanlah akhir dari segala-Nya tapi justru menjadi titik awal dari sebuah kehidupan yang kekal dan abadi yaitu akhirat. Untuk itu kita dibekali akal dan hati nurani untuk bisa berpikir, mencerna dan melakukan yang terbaik dalam setiap langkah dan perbuatan karena semua-Nya akan dimintakan pertanggungan jawab. Takkan ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya.

Kembali lagi ke bahasan awal yaitu Amanah-Nya. Setiap anak yang terlahir dari rahim Ibunya merupakan amanah terbesar yang harus tetap kita jaga. Apapun kondisinya dan betapa pun beratnya cobaan yang menerpanya. Jikalau kita mau sedikit saja berfikir bahwa setiap cobaan dan ujian kehidupan pasti akan ada hikmah-Nya. Allah menciptakan sesuatu pasti mempunyai maksud dan tujuan. Semua yang di berikan Alah kepada hamba-Nya pasti baik menurut Ilmu-Nya, tinggal bagaimana kita menyikapi dan menguak semua Takdir-Nya. Segala sesuatu yang telah di Takdirkan oleh-Nya pasti akan ada Jalan-Nya, apapun itu. Maka kita dianjurkan untuk tetap berbaik sangka kepada-Nya.

Memang tidak mudah untuk selalu berbaik sangka kepada-Nya, Saya juga masih dalam tahap belajar dan terus belajar agar bisa sabar, ikhlas, bersyukur atas semua ketentuan dari-Nya. Terkadang saya suka merenung apa hikmah di balik ini semua. Jadi cerita begini saya di anugerahi seorang anak yang bernama Nabil. Bahagia sekali memiliki dia, anaknya lucu, gendut, manis, ngangenin. Tapi dia ini beda dengan anak yang lainnya. Tidak mudah membesarkan dia karena saya membutuhkan ekstra tenaga, perhatian dan kesabaran. Menurut saya Nabil ini anak yang unik, beda dengan teman-teman seusianya. Apalagi cobaan kehidupan yang Allah berikan sejak Nabil kecil hingga saat ini luar biasa banyaknya, cobaan kesabaran, cobaan keikhlasan, dll. Terkadang saya berfikir apa hikmahnya? Apakah nanti Nabil akan menjadi orang besar sehingga saya dan Nabil di tempa secara fisik dan mental untuk menghadapi ujian yang luar biasa ini.  Tapi belakangan saya mulai mengikhlaskan semuanya, saya tidak lagi mempertanyakan apa hikmah dibalik ini semua. Tapi saya lebih kepada berserah kepada Allah, karena segala sesuatu sudah ada takarannya masing-masing, semua sudah sesuai dengan porsi-Nya.

Mungkin saya belum menemukan jawabannya sekarang, tapi suatu hari nanti saya pasti akan menemukannya dan saya pasti akan menjadi orang yang lebih bersyukur karena dengan cobaan dan ujian yang berat ini, saya menjadi orang yang lebih kuat dari sebelumnya. Jika kita berhasil melewatinya dengan sabar dan ikhlas, Insya Allah pahala yang sediakan sangatlah besar. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berencana, berikhtiar dan berdoa. Masalah hasil biarlah Allah yang menentukan.

Terima kasih kepada 2 orang mentor sekaligus sahabat terbaik saya, kalianlah yang membuat saya bisa dan mau berubah kearah yang lebih baik lagi, kalianlah yang selalu memberikan suntikan semangat, kalianlah yang selalu mengingatkan saya untuk selalu berbuat baik dan kalianlah yang membuat saya menjadi orang yang lebih kuat. Semoga Allah selalu meridhoi persahabatan ini dan kelak mengumpulkan kita di Jannah-Nya, amin...

Komentar

Postingan Populer