KDRT...

Miris ketika mendengar cerita dari seorang teman beberapa waktu yang lalu, ternyata KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terjadi bukan hanya di berita atau sinetron tapi benar-benar dialami sendiri oleh salah satu temanku, sungguh TRAGIS..., berikut ceritanya :

Sebut saja namanya A, dia menikah bulan Mei 2011 oleh seorang pria yang beda usianya sekitar 5 tahun dan usia pacaran mereka terbilang singkat (kurang dari 6 bulan), kalau dihitung maka usia pernikahannya baru menginjak 7 bulan, tapi apa yang terjadi ? sekitar 2 bulan lalu si A bercerita kepada saya kalau akhir-akhir ini ia diperlakukan kasar oleh pasangannya, mulai dari dipukul, ditampar, ditonjok hingga dijambak (nyilu sekali saya mendengarnya), itu terjadi tanpa alasan yang jelas, entah karena cemburu, penyakit bawaaan atau memang sudah karakter kepribadiannya yang seperti itu. Yang lebih seramnya lagi suaminya sudah beberapa kali bilang saya ceraikan kamu !!!, Astagfirullah Al Azim..., secara ngga sengaja sebenarnya suaminya sudah menjatuhkan talak ke istrinya dan secara hukum Islam mereka tidak boleh bercampur lagi. Sebagai pendengar yang baik saya hanya bisa memberinya saran supaya dia harus bicara dari hati ke hati dengan pasangannya, menanyakan baik-baik apa yang salah dan bagaimana solusi terbaiknya, dibutuhkan kedewasaan dan sikap saling memahami antar kedua belah pihak.

Dari penggalan cerita diatas, banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran. Pertama sebuah pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sebaiknya sebelum memutuskan dan membuat komitmen untuk menikah kita harus  memikirkannya baik-baik, kenali dulu siapa calon pasangan kita, kepribadiannya, kelebihannya-keburukannya dan diperlukan satu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak. Kedua, dalam pernikahan bukan hanya cinta dan nafsu saja yang dibutuhkan tapi jauh dari itu mental pun harus dipersiapkan agar ketika badai itu datang kita sudah siap menghadapi dan bisa melewatinya dengan mental yang kuat. Ketiga, tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini, setiap orang pasti punya kekurangan dan kesalahan tapi jangan pernah jadikan keduanya sebagai beban dan masalah, jadikanlah kelebihan pasangan sebagai anugerah dari Allah dan jadikanlah kekurangannya sebagai ladang amal untuk kita meraih ridho-NYA, dengan begitu hati ini akan lebih ikhlas dan tabah dalam menghadapi masalah apapun dalam kehidupan.

Berkaca dari cerita diatas, Alhamdulillah Ya Allah, aku sangat bersyukur memiliki seorang suami yang pengertian, sangat mencintai dan menerimaku apa adanya, walaupun terkadang suka membuat aku jengkel, tapi overall dia istimewa, ternyata kebahagiaan itu hadir tergantung dari bagaimana kita bisa menerima dan menyikapi hidup ini..., I love you my hubby and my little family..., terimakasih atas cinta dan kebahagiaan selama ini...., Kiss...kiss..., muachhh....

Komentar

Postingan Populer