Liburan Pun Telah Usai...
Tidak terasa liburan pun telah usai, semuanya terasa sangat cepat berlalu, 2 malam di dalam perjalanan kereta, 2 malam menginap di kampung mbah, dan 3 hari menikmati masa liburan, kini saatnya bebenah untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta (kehidupan yang sesungguhnya), serasa baru bangun dari mimpi aja deh, heheee...
Setiap mau pulang ke Jakarta pasti deh keadaan dirumah mbah berubah suasana, yang tadinya riang gembira dan penuh tawa, seketika berubah menjadi kebisuan dan tetesan air mata, sedih ketika harus ninggalin mbah, sedih ketika harus ninggalin bule ku, dan sedih ketika harus ninggalin desa ini, apalagi waktu ziarah ke makam mbah akung, sedih banget dan aku ngerasa mbah akung hadir dan rasanya deket banget sama aku, malah waktu aku jalan pulang dan ngebacain yasin buat mbah dirumah, sepertinya mbah hadir dirumah dan tersenyum bahagia sambil mandangin aku, aku ngga tau apakah ini nyata atau hanya halusinasiku saja, tapi yang pasti setiap mau ninggalin desa ini sedih banget dan ada rasa kehilangan yang mendalam, mungkin karena terlalu banyak kenangan indah yang pernah hadir disini..., jadi pengen nangis deh ketika nulis ini...
Tapi itu semua tidak berlangsung lama, setelah sampai Jakarta biasanya kesedihan itu akan hilang dengan sendiri, karena saya menyadari bahwa kehidupan harus tetap berjalan dan inilah kehidupan saya yang sebenarnya (baca, dijakarta).
Alhamdulillah kami berempat sampai dengan selamat di Jakarta, dan liburan pun telah usai, saatnya berjuang dan meneruskan kembali kehidupan untuk masa depan yang lebih baik lagi, cayooo....
Setiap mau pulang ke Jakarta pasti deh keadaan dirumah mbah berubah suasana, yang tadinya riang gembira dan penuh tawa, seketika berubah menjadi kebisuan dan tetesan air mata, sedih ketika harus ninggalin mbah, sedih ketika harus ninggalin bule ku, dan sedih ketika harus ninggalin desa ini, apalagi waktu ziarah ke makam mbah akung, sedih banget dan aku ngerasa mbah akung hadir dan rasanya deket banget sama aku, malah waktu aku jalan pulang dan ngebacain yasin buat mbah dirumah, sepertinya mbah hadir dirumah dan tersenyum bahagia sambil mandangin aku, aku ngga tau apakah ini nyata atau hanya halusinasiku saja, tapi yang pasti setiap mau ninggalin desa ini sedih banget dan ada rasa kehilangan yang mendalam, mungkin karena terlalu banyak kenangan indah yang pernah hadir disini..., jadi pengen nangis deh ketika nulis ini...
Tapi itu semua tidak berlangsung lama, setelah sampai Jakarta biasanya kesedihan itu akan hilang dengan sendiri, karena saya menyadari bahwa kehidupan harus tetap berjalan dan inilah kehidupan saya yang sebenarnya (baca, dijakarta).
Alhamdulillah kami berempat sampai dengan selamat di Jakarta, dan liburan pun telah usai, saatnya berjuang dan meneruskan kembali kehidupan untuk masa depan yang lebih baik lagi, cayooo....
Komentar
Posting Komentar